REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pernikahan dini semakin banyak. Di tingkat nasional kasus pernikahan dini banyak terjadi di Jawa Barat dan Kalimantan. Bahkan banyak juga seks di luar nikah.
‘’Dari informasi yang saya peroleh, banyak remaja yang mengungkapkan daripada hubungan mereka tidak disetujui orangtua, mereka ada yang melakukan seks di luar nikah dan hamil. Sehingga ketika dinikahkan sudah hamil dulu,'' kata Direktur Direktur Perencanaan, Pengendalian Kependudukan BKKBN Chamnah Wahyuni baru-baru ini.
Hal itu juga diakui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan mengungkapkan di DIY ada kecenderungan remaja yang hamil di luar nikah dan terbesar pada anak SMP. Di samping itu ada kecenderungan anak-anak usia SMP banyak melakukan kekerasan .
‘’Kita harus berbicara terbuka mengenai hal ini. Karena itu penting kepada orangtua diingatkan mereka harus bertanggungjawab terhadap anak sampai anak berusia sebelum 18 tahun,’’kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Untuk mengatasi perkawinan dini dan hamil di luar nikah, Sultan mengharapkan BKKBN membentuk kader remaja. Agar mereka berdialog dengan sesama remaja sedangkan yang orang tua menjadi narasumber saja.
Di samping itu, kata Sultan menambahkan, kita harus punya keberanian untuk berdialog dengan orangtua bagaimana memperlakukan anak kalau terjadi hamil di luar nikah.
‘’Jangan sampai anak menjadi korban melakukan segala cara, karena orangtua atau lingkungannya tidak mau menerima kondisi anak tersebut,’’kata Sultan mengingatkan.