REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Runtuhan terowongan di Jalur Gaza menewaskan dua gerilyawan sayap bersenjata Hamas.
Peristiwa tersebut terjadi di tengah kekhawatiran Israel terhadap pembangunan kembali terowongan yang berpeluang digunakan untuk jalur serangan. Keruntuhan terowongan pada Selasa malam (2/2) itu adalah kejadian kedua sejak pekan lalu.
Pada 26 Januari, 26 anggota Hamas yang menguasai Jalur Gaza tewas akibat tertimpa reruntuhan terowongan. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengatakan seorang komandan lokal adalah salah satu di antara dua anggota yang terbunuh pada Selasa akibat runtuhnya terowongan di daerah kamp pengungsian Nuseirat, bagian tengah Jalur Gaza.
Kepala Hamas di Gaza Ismail Haniya berjanji akan terus membangun terowongan yang pada masa lalu sering digunakan untuk merencanakan serangan terhadap Israel sekaligus tempat penyimpanan senjata.
Israel menghancurkan banyak terowongan selama perang Gaza pada 2014. "Jika kami diserang dari terowongan yang berasal dari Jalur Gaza, kami akan membalas dengan aksi keras terhadap Hamas," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga:
Ledakan Bikin Lubang, Pesawat Somalia Mendarat Darurat
AU AS dan Boeing Bangun Air Force One Baru