Rabu 03 Feb 2016 20:41 WIB

DISK BIN Banyu Biru Sifatnya Lebih ke Jabatan Politis

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
Banyu Biru Djarot
Foto: Antara
Banyu Biru Djarot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Banyu Biru, sempat mengunggah Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai anggota bidang politik Dewan Informasi Strategis dan Komunikasi (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN) di akun media sosialnya. Namun, jabatan DISK ini dianggap bukan sebagai jabatan yang berada di dalam struktur organisasi BIN.

Menurut Pengamat Intelijen Strategis, Ridlwan Habib, DISK memang tidak berada secara struktural di dalam organisasi BIN. Anggota DISK, menurut Ridlwan, dipilih berdasarkan kepakaran di bidang-bidangnya masing-masing.

Secara lembaga, DISK berfungsi selayaknya lembaga think tank dan memberi masukan kepada Kepala BIN sesuai dengan kepakaran masing-masing. Selain itu, masa keanggotaanya biasanya selama satu tahun.

"Yah, seperti model lembaga think tank atau dewan kepakaran, yang nantinya dapat memberika masukan dan analisa kepada Kepala BIN sebelum mengambil keputusan," ujar Ridlwan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/2).

Tidak hanya itu, Kepala BIN memang memiliki otoritas penuh untuk memilih dan mengangkat siapa anggota BIN. Ridlwan menambahkan, sebenarnya DISK ini tidak bersifat organik di dalam struktur organisasi BIN dan tugasnya hanya sebatas memberi masukan dan analisis kepada Kepala BIN.

(Baca Juga: Pamer Posisi di BIN, Banyu Biru Dievaluasi)

Bahkan, Ridlwan menilai, sebenarnya anggota atau jabatan yang diberikan kepada DISK ini lebih bersifat politik ketimbang praktek intelijen. "Jadi bisa dibilang, anggota dari DISK ini bukan agen atau intel seperti yang dibayangkan sebelumnya. Tapi, saya melihatnya, ini lebih ke jabatan politik," ucap Ridlwan.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, pilihan Sutiyoso untuk mengangkat Banyu Biru sebagai anggota DISK, ujar Ridlwan, tidak terlepas dari kiprah Banyu Biru saat menjadi anggota tim relawan Joko Widodo dalam Pilpres lalu. Dimana Sutiyoso juga menjadi salah satu pendukung Joko Widodo.

Pada masa periode kepemimpinan BIN sebelumnya, memang sudah ada lembaga yang fungsinya kurang lebih sama dengan DISK. Pada saat itu, kata Ridlwan, lembaga tersebut bernama Dewan Analisis Strategis (DAS) BIN, yang sempt diketuai oleh AS Hikam.

(Baca Juga: Banyu Biru Resmi Mundur dari BIN)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement