Kamis 04 Feb 2016 03:28 WIB

Sektor Maritim Tetap Jadi Fokus Penelitian

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memfokuskan penelitian pada kemaritiman, energi, serta makanan dan pertanian pada 2016 dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi dan lembaga penelitian. "Riset kami tekankan tiga yakni makanan dan pertanian, energi, dan kemaritiman. Sesuai arahan Bapak Presiden kami garap terus ini. Maritim kami akan kembangkan tentang bagaimana riset di laut," ujar Menristekdikti Mohammad Nasir.

Ia menuturkan penelitian maritim yang akan dikembangkan bisa berkaitan dengan biota laut, taksonomi laut, terumbu karang, dan masih banyak penelitian lain yang belum diteliti. Untuk mendorong ketiga bidang tersebut, Kemenristekdikti bersama Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN akan segera melakukan penandatanganan untuk pendidikan di salah satu BUMN yang bergeak di bidang energi.

"Kami lakukan dalam waktu singkat pada 9 atau 10 Februari, akan ada MoU Kemenristekdikti, Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN untuk membangun pendidikan yang ada di lingkungan Pertamina," ucap Menristekdikti.

Ia berharap dengan kerja sama tersebut, Pertamina dapat membangun pendidikan di bidang pertambangan dan energi. Selain itu, ia menekankan pentingnya semua riset-riset oleh peneliti dan perguruan tinggi mengarah pada persaingan dengan selanjutnya dibuat purwarupa dan inovasi terus menerus.

"Produk inovasi yang dihasilkan harus dapat berkompetisi di kancah dunia atau nanti kita akan tergilas oleh persaingan. Jadi butuh dukungan semua elemen pihak bangsa untuk melakukan inovasi," ujar dia.

Dengan penelitian yang dapat bersaing, tutur dia, selanjutnya pemerintah akan mendorong inovasi tersebut memiliki permintaan sehingga itu akan menjadi keuntungan untuk Indonesia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement