REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta pengendara sepeda motor beralih menggunakan bus. Hal itu menyusul wacana penghentian distribusi premium di Jakarta.
Ahok mengatakan penggunaan bus oleh para pengguna motor bisa terealisasi jika PT Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui wacananya.
Apalagi menurutnya tarif naik bus saat ini sudah sangat murah. Sehingga ia meminta pemotor meninggalkan penggunaan motor.
"Pengendara motor, kami dorong naik bus. Kalau (tarif) bus lebih murah dari motor, saya harap orang mau parkirkan motornya dan naik bus," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/2).
Namun Ahok mengakui proses administrasi surat menyurat wacana penghentian distribusi premium itu kepada PT Pertamina dan Kementerian ESDM terbilang lamban.
Sebab sampai saat ini, Mantan Bupati Belitung Timur itu mengalu belum memperoleh surat balasan. "Belum sampai ke meja saya, Mereka (Pertamina dan ESMD) lama rancang surat ini," ucapnya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan penghentian distribusi Premium di ibu kota malah berdampak positif. Ia merasa kebijakannya itu akan menguntungkan negara.
Sebab menurutnya, kebijakan itu bisa menghemat APBN. Bahkan Ahok meyakini kebijakan tersebut bisa meminimalisir kadar polusi di ibu kota yang sudah sedemikian parah.