REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Telah dikonfirmasi, Donald Trump dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2016, Rabu (3/2). Ia disejajarkan dengan nominator lainnya, yaitu Edward Snowden, Angela Merkel, Paus Francis, Kelompok Yunani yang menerima pengungsi Suriah dan seorang aktivis HAM mantan budak seks ISIS.
Mengutip surat penominasian, pengamat Nobel Kristian Berg Harpviken, mengatakan calon kandidat presiden AS dari Republik ini direkomendasikan karena ideologinya yang kuat.
"Sikap damainya yang kuat melalui ideologi yang kuat, digunakan sebagai senjata untuk mencegah radikal Islam, ISIS, nuklir Iran dan Cina komunis," katanya, dikutip IBTimes.
Harpviken mengatakan nominasi Trump telah dikonfirmasi oleh para nominator Amerika. Pengajuan nama untuk masuk dalam nominasi telah berakhir pada 1 Februari. Pengumuman pemenang Nobel rencananya akan dilakukan pada Jumat kedua bulan Oktober pukul 11 pagi watu setempat.
Hadiah Nobel perdamaian 2015 dimenangkan oleh empat kelompok Tunisia yang bertanggung jawab pada transisi demokrasi dalam kondisi negara yang sangat tidak stabil.
Salah satu nominasi lainnya adalah Edward Snowden yang membongkar isu pengintaian massal oleh National Security Agency (NSA). Pengungkapannya telah membawa pada reformasi politik dan hukum. Harpviken mengatakan bahwa Snowden tampaknya menjadi kandidat terkuat untuk tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika