Kamis 04 Feb 2016 13:57 WIB

Tokoh Madura Minta Jembatan Suramadu Digratiskan

Rep: Adrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Jembatan Suramadu
Foto: Erik Ireng/Antara
Jembatan Suramadu

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Turunnya tarif jalan tol penghubung Surabaya-Madura atau Suramadu direspons positif warga Madura. Kendati demikian, meski tarif sudah diturunkan warga Madura menilai malah perlu dihapuskan. “Kami bersyukur tarif turun, tapi masalahnya bukan itu. Suramadu ini semestinya bukan sekadar turun, tapi geratis,” ujar salah satu tokoh Madura, Jimhur Saros kepada Republika.co.id Kamis (4/2). 

Ia mengatakan kendati tarif telah diturunkan sebesar 50 persen, namun kata dia angka itu masih tetap mahal. Sebelum diturunkan, tarif tol Suramadu untuk kendaraan roda empat jenis truk ukuran besar Rp 90 ribu, truk ukuran sedang Rp 60 ribu, dan mini bus Rp 30 ribu. “Ini memberatkan baik yang datang ke Madura atau bagi warga Madura yang mau keluar daerah. Terlebih, Suramadu ini bukan seperti tol Cipularang,” tuturnya. 

Alasan lainnya, Jimhur mengatakan meski ada tarif tol, hak publik seperti penerangan jalan masih dirasa kurang memadai. Dia mengatakan lampu di sepanjang jembatan Suramadu kerap mati sehingga membuat pengemudi yang melintas pada malam hari harus lebih berhati-hati.  

Ia menambahkan dengan minimnya tarif bahkan jika dihapuskan, akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Madura. Misalnya saja akan semakin banyak investor dan pengusaha properti yang datang dan mengembangkan bisnisnya. Dengan begitu lapangan kerja bagi warga Madura pun akan terbuka lebih banyak.

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement