REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Televisi negara milik Jepang, NHK, melaporkan peluncur rudal Korea Utara (Korut) melakukan pergerakan di dekat pantai timur. Aktivis juga mengatakan kepada NHK mereka melihat landasan roket peluncur jarak jauh di pantai barat.
Aljazirah mengutip laporan NHK pada Kamis (4/2) mengatakan, pergerakan peluncur rudal masih dianggap normal. Meski begitu, Jepang telah menyiagakan militernya sejak pengumuman peluncuran roket oleh Korut.
Korea Selatan (Korsel) tak mengkonfirmasi adanya pergerakan peluncur rudal Korut. Namun para pejabat pertahanan mengatakan, Pyongyang sedang mempersiapkan peluncuran rudal jarak jauh di landasan Dongchang-ri di barat laut.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan Pyongyang menahan diri menguji teknologi balistik. "(Laporan ini) sangat menggangu. Ini akan semakin memperparah kekhawatiran mendalam masyarakat internasional mengenai uji coba nuklir terbaru," ujar Ban dalam sebuah pernyataan.
Baca juga, Korut Umumkan Rencana Peluncuran Roket.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan pada Rabu, militer AS telah menempatkan mata-mata untuk mewaspadai program rudal dan nuklir Korut. Mereka juga memperluas pertahanan terhadap kemungkinan serangan Pyongyang.
Carter mengatakan AS telah menambah rudal pencegat yang berbasis di Alaska dan Hawai dari 30 menjadi 44. Tapi AS belum berencana memperluas upaya pencegatan.