REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Muhammadiyah memberikan ruang yang luar bagi pelajar berkreativitas. Salah satunya, memproduksi program atau tayangan kreatif.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Edy Kuscahyanto mengatakan, program itu digeliatkan karena semakin menyusutnya stasiun televisi yang menayangkan program khusus atau ramah terhadap anak-anak. Kami berikan pelatihan-pelatihan agar mereka nantinya bisa memproduksi film-film kreatif untuk anak-anak," ucapnya pada Republika seusai menghadiri seminar bertema 'Perlindungan Anak dalam Regulasi Penyiaran' di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Edi menjelaskan, para pelajar diarahkan guna mengonstruksi dan menampilkan tokoh anak-anak teladan. Tentu, tokoh tersebut harus dibentuk dengan mempraktikkan nilai dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. "Ini biar memperlihatkan bahwa ibadah atau solat, bukan hanya urusan orangtua atau orang dewasa, tapi juga anak-anak," tuturnya.
Edy mengaku, para siswa Muhammadiyah cukup antusias dengan program ekstrakurikuler tersebut. "Responsnya luar biasa. Mereka seperti berlomba-lomba dalam mengikuti ini," jelasnya.
Kendati hanya dilaksanakan di lingkungan internal Muhammadiyah, Edy berharap, kegiatan-kegiatan serupa dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya. Dengan begitu, secara tidak langsung, anak-anak akan diajarkan seperti apa tayangan yang pantas dan tidak pantas untuk dikonsumsi.