Jumat 05 Feb 2016 05:45 WIB

'Blok Masela Harus Perhatikan Aspek Lingkungan'

Blok Masela
Foto: blogspot.com
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi dari Universitas Padjajaran, Martin Siyaranamual mengatakan proyek Blok Masela harus juga memperhatikan aspek lingkungan selain keuntungan.

"Mana yang lebih memberikan nilai kemanfaatan dan keuntungan yang lebih baik? Tapi ingat, keuntungan yang saya maksud bukan cuma pada keuntungan keuangan saja," katanya di Jakarta.

Martin menekankan, manfaat dan keuntungan yang dimaksud itu memiliki tiga dimensi yaitu, keuntungan keuangan, dalam hal ini berapa investasi yang dikeluarkan dan berapa nilai 'profit' yang didapatkan kembali dari investasi itu. Keuntungan selanjutnya adalah keuntungan sosial yang diperoleh dari pengelolaan blok Masela.

"Keuntungan yang ketiga yang tak kalah pentingnya adalah dari sisi dampak lingkungan, di laut atau di darat mana yang justru akan merugikan dan berdampak tidak baik bagi lingkungan," ujarnya.

Permasalahan sekarang, menurut Martin, adalah belum ada yang memberikan dan berani menjelaskan kepada publik mana yang memiliki kajian komprehensif dan analisa yang menjelaskan mana konsep yang bisa memberikan manfaat dan biaya proyek yang terinci dan benar.

Ia melanjutkan, solusinya semestinya pemerintah saat ini mengumpulkan para ahli yang paham dibidang tersebut dan memberikan kajian yang komprehensif.

"Tolong dipikir dan dianalisa baik-baik, minta para ahli untuk menghitung ini, mana yang lebih komprehensif. Tetapi saya ingin tekankan penelitinya mestinya dari kampus, akademisi murni yang bebas dari tensi politik," jelasnya.

Sebab, selama ini perdebatan mengenai blok migas Masela aroma politiknya jauh lebih dominan, Kemenko Maritim dan Menteri ESDM.

"Sementara Menteri Lingkungan Hidup Sendiri (KLH) tak pernah bersuara. Padahal, peran KLH dibutuhkan untuk bicara, selama ini yang ngomong kan cuma SS dan RR. Kita butuh kajian dan pendapat komprehensif dari Kementerian KLH. Jangan sampai pembangunan nanti tidak memperhatikan aspek lingkungan," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement