Jumat 05 Feb 2016 07:21 WIB

'Ketum (Golkar) dari Saudaga Malah Bikin Partai Ambruk'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
 Aburizal Bakrie (kiri) bersama Agung Laksono saat menghadiri rapat konsolidasi  persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aburizal Bakrie (kiri) bersama Agung Laksono saat menghadiri rapat konsolidasi persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poros muda Partai Golkar tak sependapat anggapan seorang ketua umum haruslah seorang saudagar karena dianggap mampu membiayai partai.

 "Bukannya membawa kemajuan dan kemenangan partai, malah ternyata partai tersandera dengan kepentingan bisnis para pemimpinnya. Lupa urus partai dan partai akhirnya terbebani dan ambruk," kata anggota Poros Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia kepada Republika.co.id, kemarin.

Ketua umum Golkar haruslah seseorang yang memiliki karakter kepemimpinan kuat dan kemampuan manajerial handal. Hal tersebut hanya bisa didapat oleh seorang yang mempunyai rekam jejak dan pengalaman di organisasi.

Seorang ketua umum juga harus memiliki integritas dan moral yang tinggi, mempunyai dedikasi, kapabalitas, visi, gagasan, serta kreativitas tinggi untuk memajukan partai.

Tak hanya itu, seorang pemimpin juga hendaknya memiliki jaringan luas dan daya akseptabilitas tinggi. "Itu bisa dibangun dengan kemampuan komunikasi politik yang baik kepada seluruh elemen partai," ujar Doli.

Baca juga, Seharusnya tak Ada Lagi Kubu-Kubuan di Golkar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement