REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pembibitan dan budi daya sapi oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama petani dan perusahaan swasta sejak Januari 2012 hingga 2016 telah mencapai 13.771 ekor."Jumlah itu di antaranya melaui program penggemukan sapi lokal sebanyak 10.472 ekor, perawatan sapi breeding sebanyak 3.058 ekor dan pembiakan sapi indukan sebanyak 241 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Dessy Romas di Bandarlampung, Jumat (5/2).
Dari program tersebut, Dessy mengatakan petani mulai merasakan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, diharapkan mulai tumbuh kelompok-kelompok tani tangguh agar usaha ini dapat terus dikembangkan di kelompok dan desa binaan baru.
Menurut dia, peluang pasar produk peternakan Lampung, khususnya sapi, relatif cukup tinggi. Provinsi Lampung merupakan salah satu penyuplai ternak tersebut ke sejumah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat.
Sementara itu, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyerahkan sapi breeding sebanyak 3.330 ekor kepada petani binaan di PT Great Giant Livestock (GGL) Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
Gubernur Lampung menjelaskan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi penyuplai ternak sapi potong untuk wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Jawa Barat. Di tempat itu terdapat sebelas feedloter atau perusahaan penggemukan sapi potong dengan kapasitas kandang 117.700 ekor.
"Untuk itu, diimbau agar para feedloter yang ada di Provinsi Lampung dapat melakukan kemitraan dan tidak hanya melakukan usaha penggemukan. Tetapi juga melaksanakan kegiatan pembibitan dan budi daya agar populasi sapi di Provinsi Lampung terus meningkat," katanya.
Ia juga mengampayekan gizi produk olahan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani, seperti susu dan telur, yang berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan. "Dengan adanya peningkatan konsumsi, berarti menambah peluang pasar produk peternakan di Provinsi Lampung, diharapkan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal," ujarnya.