REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) menyelenggarakan 'Seminar dan Sosialisasi Panduan Pengelolaan Lembaga Penyelenggara Sekolah Islam Terpadu'. Ketua panitia Suhartono mengatakan seminar ini bertujuan untuk menyosialisasikan pengelolaan sekolah islam terpadu.
"Seminar ini bertujuan agar yayasan yang tergabung dalam JSIT memiliki bekal mengelola sekolah Islam Terpadu sehingga visi dan misi serta tujuan Islam Terpadu dapat terwujud secara optimal," ujar Suhartono di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (5/2).
Selain dibuka Ketua JSIT Sukro Muhab, seminar ini dihadiri oleh 889 peserta dari 33 provinsi. Peserta dibagi dua gelombang Jumat-Sabtu (5-6 Februari 2016) dan Ahad-Senin (7-8 Februari 2016) dengan pembicara yang berbeda.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan rencananya akan menjadi keynote Speaker dengan materi peran pemerintah dalam pemberdayaan Lembaga Pendidikan Islam. Selain Mendikbud, pemateri yang hadir diantaranya Mantan Wakil Menteri Fasli Jalal, Konsultan Pendidikan Kementrian Pendidikan Malaysia dan OKI Hasni Muhammad, dan Rektor Universitas Yala, Thailand Ismail Luthfi.
Perwakilan dari Kementerian Pendidikan Malaysia akan membahas mengenai model pendidikan Integrated Holistic Education System (IHES). Sedangkan Rektor Universitas Thailand akan membahas mengenai karakter pendidik Islami yang dapat mencetak generasi Rabbani.
Suhartono mengatakan kepala yayasan dan kepala sekolah penting untuk memahami hukum yang berlaku dalam mengelola yayasan dan sekolah. Sehingga mereka dapat terhindar dari korupsi.
JSIT juga berharap dengan kegiatan ini yayasan mampu mengelola dirinya secara benar sehingga yayasan dapat bekerja secara produktif, efektif dan efisien. Dalam seminar ini juga mereka akan menyosialisasikan akreditasi sekolah Islam terpadu sebanyak 2.300 sekolah.