REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero wilayah terus melakukan survei lapangan terkait kebijakan penghapusan subsidi listrik, termasuk di Kabupaten Sleman. Tetapi Humas PT PLN Area Yogyakarta, Paulus Kardiman mengungkapkan, PLN kerapkali menghadapi kendala survey di lapangan.
Adapun kendala utama adalah petugas yang tidak dapat bertemu langsung dengan pemilik rumah. Hal itu terjadi karena rumah dikontrakkan, sedangkan pemiliknya bepergian.
"Kendala lainnya tidak ada. Kalaupun tidak ada pemiliknya, petugas tetap mencocokan data dengan keterangan tertentu,” kata Kardiman, Jumat (5/2).
Buktinya, dari 20.564 pelanggan PLN berdaya 900 VA yang masuk dalam kategori KK miskin di Sleman, baru 3.570 yang sudah disurvei. Berdasarkan data PLN dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK), pelanggan berdaya 900 VA yang masuk dalam kategori KK miskin sebanyak 61.367.
Meski begitu, Kardiman mengatakan, survei masih akan terus dilakukan sampai Maret mendatang. Setidaknya PLN Yogyakarta, telah menerjunkan 250 petugas untuk melakukan verifikasi lapangan tahap awal untuk pencocokan data pelanggan.
Ia berharap, banyaknya petugas yang turun ke lapangan bisa menyajikan data yang akurat sesuai kondisi di lapangan.
Kardiman mengatakan, petugas survey merupakan karyawan PLN. Hal ini sesuai instruksi dari PLN pusat agar survei dilakukan oleh pegawai sendiri. Tujuannya, agar hasil survei lebih akurat dan terpercaya.
"Sementara kami fokus ke pelanggan 90 VA dulu. Untuk data pengguna daya 450 VA, kami masih menunggu dari TNPPK," katanya.
Nantinya data hasil survei lapangan tersebut akan dilaporkan ke Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Setelah itu data tersebut akan diproses guna menjadi landasan untuk mengambil keputusan siapa yang layak mendapatkan subsidi dan yang tidak.
Sementara itu, salah seorang warga Sariharjo, Ngaglik, Sriatun (35) mengaku belum disurvei oleh petugas. Ia sendiri merupakan pelanggan PLN berdaya 900 VA. "Saya belum bisa melihat apakah masuk data yang disurvei atau tidak. Sampai sekarang belum ada petugas yang datang," ujarnya. Ia hanya berharap agar kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi listrik tidak dilakukan.