REPUBLIKA.CO.ID, BARBERTON -- Lebih dari 100 orang belum ditemukan setelah tambang emas di provinsi Mpumalanga di timur laut Afrika Selatan longsor. Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat, Jumat (5/2).
Layanan darurat mengatakan sebanyak 49 pekerja tambang sejauh ini telah dibawa ke permukaan. Tambang Afrika Selatan adalah yang paling dalam di antara yang paling berbahaya di dunia.
Juru bicara Asosiasi Penambang dan Konstruksi (AMCU) Manzini Zungu mengatakan sekitar 115 anggota serikat terperangkap di bawah tanah setelah tambang emas Makonjwaan di Barberton, provinsi Mpumalanga longsor.
"Tidak jelas apa yang menyebabkan bencana," katanya.
Tambang tersebut terletak sekitar 360 kilometer sebelah timur dari Johannesburg. Seorang juru bicara untuk layanan penyelamatan ER24 mengatakan 49 pekerja tambang sejauh ini telah dibawa ke permukaan. Korban selamat hanya mengalami luka ringan.
Tahun lalu, 77 pekerja tewas dalam kecelakaan tambang. Angka ini merupakan jumlah terendah dalam catatan kecelakaan kerja tambang di Asia Selatan.
Baca juga:
Kapal Kuno Ditemukan Dekat Piramida
Kerugian Ekonomi Perang Suriah 35 Miliar Dolar AS