REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sejumlah anggota kelompok bersenjata ISIS memasuki Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi, demikian pernyataan kepala badan intelijen Jerman (BfV), Hans-Georg Maassen, Jumat (5/2).
Dia menyampaikan hal tersebut satu hari setelah pasukan keamanan Jerman berhasil menggagalkan rencana serangan ISIS di kota Berlin. Maassen mengatakan, serangan terorisme di Paris pada November lalu menunjukkan ISIS dengan sengaja menyelundupkan anggotanya di antara para pengungsi yang membanjiri Eropa.
"Kami telah menyaksikan berulangkali para teroris tersebut menyelinap dengan berkamuflase atau menyamar sebagai pengungsi. Ini adalah fakta yang tengah dihadapi oleh badan-badan keamanan. Kami berupaya mengenali dan mengidentifikasi apakah masih ada anggota ISIS atau teroris dari organisasi tersebut yang berhasil menyelinap," kata Maassen kepada stasiun televisi ZDF.
Pada hari yang sama, surat kabar Berliner Zeitung mengutip pernyataan Maassen BfV telah menerima peringatan lebih dari 100 kali terkait adanya anggota ISIS di antara para pengungsi yang saat ini berada di Jerman. Kekhawatiran mengenai potensi serangan di Jerman semakin meningkat sejak insiden bom di Paris. Pada Kamis, keamanan Jerman menangkap dua orang laki-laki yang diduga anggota ISIS dan tengah merencanakan serangan di ibu kota negara tersebut.
Otoritas setempat juga sempat membatalkan pertandingan sepak bola persahabatan internasional di Hanover pada tahun lalu dan menutup stadion di Munich pada tahun baru akibat persoalan keamanan. Di tengah situasi mengkhawatirkan itu, Maassen mengingatkan agar warga tidak panik.
"Kami memang tengah menghadapi situasi yang serius dan ada resiko tinggi terkait potensi serangan. Tetapi badan-badan keamanan, intelijen, dan otoritas kepolisian terus waspada. Tujuan kami adalah meminimalisir resiko sekecil mungkin," kata dia.