Sabtu 06 Feb 2016 12:47 WIB

PKB Rekomendasikan Gubernur Dipilih DPRD

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merekomendasikan agar Gubernur dipilih oleh DPRD. Hal tersebut berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, semua orang mengetahui bahwa kewenangan gubernur sangat terbatas. Gubernur hanya wakil pemerintah pusat yang lintas koordinasinya tidak menyangkut langsung ke rakyat.

"Ibaratnya gubernur tidak punya rakyat. Yang punya rakyat bupati saja," ujar Muhaimin, di arena Mukernas, Sabtu (6/2).

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, akan menjadi rancu apabila gubernur dipilih langsung. Sebab, akan sulit dibedakan mana kebijakan untuk rakyat dan koordinasi dari pusat.

Disamping itu, lanjutnya, pemilihan gubernur melalui DPRD akan menekan biaya pilkda yang sangat signifikan. Karena zona pemilihan gubernur yang membuat ongkos politik dan sosial yang tidak sedikit.

Baca juga, Yusril Maju Lawan Ahok, Cak Imin: Bagus.

"Pemilihan gubernur dalam Pilkada serentak 2015 membuktikan tidak ada signifikansi efesiensi pengurangan anggaran dari pemilihan gubernur sebelumnya," kata Muhaimin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement