REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, Jumat (5/2), mengaku malu terhadap proses perdamaian Palestina-Israel yang buntu.
"Saya merasa bersalah, malu dengan kurangnya kemajuan perundingan damai Israel-Palestina,’’ katanya kepada sebuah acara yang diselenggarakan oleh urusan luar negeri think-tank Chatham House di London seperti dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (6/2).
Ia menambahkan, pada dasarnya keputusan untuk mengakhiri konflik diserahkan kepada pemimpin Israel dan Palestina. "Saya tidak bekerja untuk negara tertentu atau kebijakan tertentu, tetapi untuk orang-orang di wilayah ini," katanya.
Proses perdamaian Palestina-Israel menemui jalan buntu sejak misi perdamaian AS gagal pada April 2014. Diplomat PBB mengatakan, Ban berharap pembicaraan damai kembali dilakukan sebelum ia mundur sebagai Sekjend pada akhir tahun ini.