REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah pemuda di Gorontalo menginisiasi sebuah agenda yakni Festival Jomblo Anti Korupsi bertepatan pada hari kasih sayang, Valentine 14 Februari 2016.
Direktur Pusat Studi Kebijakan dan Anti Korupsi Universitas Negeri Gorontalo, Funco Tanipu, Sabtu mengatakan festival bertujuan mendorong pemuda-pemudi jomblo atau belum memiliki pasangan agar lebih produktif, kreatif, inovatif dan cerdas dalam menghadapi tantangan pembangunan.
"Kami juga ingin pemuda-pemuda ini untuk ambil bagian dalam agenda pemberantasan korupsi, dengan menghidupkan industri kreatif. Dalam konteks Masyarakat Ekonomi Asean, pemuda pemudi jomblo mesti berkontribusi dalam mensiasati perubahan ekonomi dan politik regional ini," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini banyak kaum muda yang tercatat sebagai tenaga kerja namun yang produktif dan kreatif sangat terbatas.
"Mengapa sasaran kami jomblo? karena sebagian jomblo berada dalam kegalauan sehingga menjadi kurang produktif. Pemuda Gorontalo harus menjadi agen-agen yang mengkampanyekan anti korupsi," imbuhnya.
Dalam festival itu, akan ada beberapa kegiatan seperti Stand Up Comedy, pemutaran video tentang korupsi, diskusi, atraksi komunitas kreatif hingga Deklarasi Jomblo Anti Korupsi.
Festival tersebut didukung oleh Pusat Studi Kebijakan dan Anti Korupsi, Gorontalo Unite dan berbagai grup sosial media yang sebagian besar anggotanya adalah para remaja. Kegiatan gratis dan terbuka untuk umum, serta akan dilaksanakan di Taman Kota, Minggu tanggal 14 Februari 2016 pukul 15.00.
"Maaf acara ini bukan dalam rangka merayakan Valentine," kata dia.