Sabtu 06 Feb 2016 21:26 WIB

Menpora: Dana Pensiun Atlet Cair Maret 2016

Red: Nur Aini
Bonus Medali SeaGames. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan sebelum penyerahan bonus peraih medali di SEA Games 2015 Singapura di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Bonus Medali SeaGames. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan sebelum penyerahan bonus peraih medali di SEA Games 2015 Singapura di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pencairan dana pensiun atlet berprestasi oleh pemerintah akan diberikan mulai Maret 2016.

"Kita akan memberikan dana pensiun pada atlet berprestasi mulai Maret 2016," kata Imam di Jakarta, Sabtu (6/2).

Dana pensiun diberikan kepada atlet yang mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali di ajang olahraga dunia seperti olimpiade.  Masing-masing peraih emas, perak, dan perunggu di olimpiade akan mendapatkan dana pensiun sebesar Rp 20 juta, Rp 15 juta, dan Rp 10 juta yang akan diberikan tiap tiga bulan.

"Dana pensiun tersebut diberikan seumur hidup tapi tidak bisa dialihwariskan," kata Imam.

 Imam yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut mengisahkan awal mula rencana pemberian dana pensiun bagi atlet berprestasi dari perbincangannya bersama legenda pebulutangkis Indonesia Susi Susanti. Susi yang merupakan peraih emas Olimpiade pertama dari Indonesia pada tahun mengatakan pada Menpora bahwa ia tidak ingin anaknya menjadi pebulutangkis hebat seperti dirinya.

"Saya mendidik anak saya jadi pengusaha. Saya tidak mau dia seperti saya yang peraih emas Olimpiade tapi tidak diperhatikan oleh negara," kata Imam menceritakan ulang perkataan Susi kepadanya.

Oleh karena itu, kata Imam, pemerintah berkomitmen untuk memberikan penghargaan kepada atlet berprestasi berupa dana pensiun yang diberikan seumur hidup.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement