Ahad 07 Feb 2016 06:38 WIB

Setiap November-Januari Masyarakat Barat 'Berhijab'

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Pendiri dan Presiden WMF, Eka Shanty
Foto: MgROL_54
Pendiri dan Presiden WMF, Eka Shanty

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamofobia terhadap ajaran Islam terus merebak, tetapi Muslim di seluruh dunia pun punya cara untuk melawannya. Hijab, adalah salah satu sasaran kebencian tak beralasan yang menyasar Muslimah, terutama Muslimah di negara-negara barat.

Menghadapi situasi itu, pendiri sekaligus Presiden World Muslimah Foundation, Eka Shanty, memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan hijab pada masyarakat Eropa dan Amerika Serikat.  “Kalian boleh membenci Muslimah dengan hijab, tetapi sadarkah tiap November hingga Januari semua orang di benua barat menggunakan hijab?” Eka, menyampaikan ulang gurauannya saat menjelaskan hijab di luar negeri, pada Republika.co.id, Selasa (2/2).

Ternyata, Eka ‘menyamakan’ apa yang dikenakan oleh orang-orang Eropa dan Amerika di musim dingin dengan apa yang dikenakan oleh Muslimah berhijab. Secara garis besar, di musim dingin orang-orang negara empat musim mengenakan pakaian panjang yang tebal, menutupi seluruh tubuh mereka, dari ujung kepala hingga kaki, bahkan telinga mereka ditutupi.

Eka menceritakan, tiap ia menyampaikan gurauan tersebut pada teman-temannya di luar negeri, selalu disambut tawa, tetapi kurang lebih Eka mampu menyampaikan pengertian hijab tanpa menggurui. Eka juga menambahkan, setelah ia bertanya dengan ahli-ahli kesehatan, fungsi hijab dan pakaian musim dingin bedanya pun tak jauh.

Hijab menutupi telinga Muslimah, seperti orang-orang barat menutupi telinga mereka dengan penutup telinga bulu. Tujuannya agar tidak mudah sakit, tidak masuk angin, atau mengalami frostbite. Eka sendiri merasakan saat mengenakan hijab, ia jadi lebih sehat, tidak mudah sakit, bahkan merasa lebih cerdas dari sebelum mengenakan hijab.

 

“Hijab pasti memiliki manfaat di seluruh aspek. Semakin hari, akhirnya menyadari ini seharusnya yang saya lakukan dari kemarin,” Eka melanjutkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement