REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMBAD -- Duta Besar Pakistan untuk Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Maleeha Lodhi dan beberapa pembicara lain menyatakan kekhawatiran mereka atas meningkatnya hate crime pada Muslim di negara-negara barat. Kekhawatiran tersebut dibahas dalam acara yang diadakan di markas PBB pada Jumat (4/2), dalam rangka observasi tahunan Pekan Harmonisasi Antaragama. Para pembicara menyatakan cara paling efektif menghapuskan tren berbahaya ini adalah mendorong kooperasi antar umat beragama.
Ini adalah usaha sederhana untuk menyatukan kita dalam solidaritas untuk mempertahankan nilai-nilai dan menghormati kepercayaan masing-masing sebagai bagian keluarga manusia untuk mendorong solidaritas,” jelas Lodhi, yang juga bertindak sebagai salah satu penyelenggara acara bertajuk Melawan Xenofobia—ketakuan akan hal asing—Melalui Kooperasi Antaragama, dilansir The News.
Simpulan yang diambil Lodhi mengenai situasi antar umat beragama saat ini ialah tantangan dan tren diskriminasi yang mengusik ini diharapkan tidak mendikte orang-orang. Lodhi berharap rasa takut tidak memengaruhi pikiran orang-orang dalam permasalahan ini. Utusan dari Pakistan itu menyerukan aksi untuk melawan Islamofobia, memperingatkan jika dalam waktu dekat tidak ada langkah memeriksa dan mengawasi penyakit masyarakat ini, Islamofobia dapat mengancam kedamaian serta keamanan regional hingga dunia.
Penyelenggara lainnya, Ufuk Golcen, menggarisbawahi bahaya xenofobia dan kefanatikan, juga menyampaikan kerukunan antara agama adalah jalan menghidupkan lingkungan harmonis dan situasi damai. Hadir pula dalam acara tersebut tokoh-tokoh aktivis kerukunan beragama—para pemimpin dan representatif komunitas keagamaan, yang saling bertukar pikiran untuk mengakhiri meningkatnya diskriminasi etnis serta inisiden keberpihakan.