Ahad 07 Feb 2016 16:33 WIB

Penculikan Anak, KPAI Minta KemenPPA Lakukan Program Ketahanan Keluarga

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Bocah Jm (7 tahun) yang tewas setelah diculik
Foto: istimewa
Bocah Jm (7 tahun) yang tewas setelah diculik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan apresiasinya atas apa yang telah dilakukan Polresta Depok Jawa Barat.

Menurut Ketua Divisi Sosialisasi KPAI, Erlinda, aparat hukum telah sigap terhadap laporan penculikan dari warga. Dirinya juga mengaku mendengar korban mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.

Atas kejadian ini, KPAI pun meminta pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) melakukan program Ketahanan Keluarga. Program ini nantinya diharapkan bisa dimasukan edukasi dan penyuluhan tentang pola asuh berkualitas.

"Juga tentang pendidikan reproduksi seks," kata Erlinda kepada Republika, Ahad (7/2). Penerapan pendidikan ini juga harus sesuai usia dan perkembangan serta program pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi agar mandiri.

Sebelumnya, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun ditemukan tewas di kamar mandi di sebuah rumah di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Korban diduga mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal menuturkan, korban sebelumnya diculik oleh pelaku usai pulang sekolah pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB di Jl. H. Asmawi no.64 Rt 08/15 Beji Depok.

Kemudian oleh pelaku bernama Januar Arifin alias Begeng (35) dibawa ke rumahnya di jalan H. Albaido Rt.014/09 No.62, Lubang buaya, Cipayung, Jakarta timur.

"Usianya baru 7 tahun masih kelas satu SD, diduga disodomi dan dibunuh," ujar Iqbal saat dihubung Republika.co.id, di Jakarta, Ahad (7/2).

Iqbal menuturkan korban ditemukan di rumah tersangka sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan meninggal di kamar mandi dengan masih menggunakan seragam sekolah pramuka.

"Pelaku sudah diamankan dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan Polres Depok untuk mengetahui motifnya," ujar Iqbal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement