REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kematian Inspektur Satu (Iptu) Syahir Perdana Lubis (23 tahun) mengguncangkan warga yang tinggal di asrama polisi Jalan Sutoyo, Kota Bandar Lampung, Sabtu (6/2) malam. Kanit Resmob dan Tipikor Polresta Bandar Lampung tersebut tewas dengan tembakan di kepala dan tangan masih memegang sepucuk pistol.
(Baca: Polisi Diduga Tembak Kepalanya Sendiri di Lampung)
Setelah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Pramuka Bandar Lampung, jenazah Syahir diberangkatkan ke kampung halamannya di Langkat, Sumatera Utara, Ahad (7/2). Belum ada keterangan resmi dari Polresta Bandar Lampung maupun Polda Lampung terkait hasil otopsi tim dokter kesehatan RS Bhayangkara.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), di kepala Syahir terdapat luka tembakan dari sisi kanan menembus ke belakang. Diduga, korban menembakkan kepalanya sendiri di tempat tidur. Peristiwa tewasnya Syahir juga diperkirakan sudah berlangsung selama 13 jam sebelum ditemukan di rumahnya.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Hari Nugroho, mengaku kehilangan anggota polisi yang penuh disiplin dan berkinerja baik selama bertugas di Unit Resmob dan Tipikor. “Semua jajaran Polresta Bandar Lampung kehilangan,” kata Kombes Hari Nugroho, Ahad (7/2).
Di kalangan rekan sekerjanya, sosok Iptu Syahir sangat pendiam dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugasnya. Ia dikenal displin dan banyak membantu mengungkap kasus-kasus tindak kriminal dan korupsi di wilayah hukum polresta.
Keterangan yang dikumpulkan dari kalangan polisi di Polresta Bandar Lampung, belakangan ini Syahir selalu mengeluhkan penyakit lambungnya yang tidak pernah kunjung sembuh. Ia pernah izin untuk berobat ke Medan beberapa waktu lalu.
Syahir menderita penyakit lambun sejak masih kecil. Ia sering berobat ke dokter dan pernah dirawat di rumah sakit, karena lambungnya kumat. Dugaan sementara, Syahir menembakkan kepalanya sendiri dengan pistolnya.