REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai-partai dalam Koalisi Merah Putih sebagai oposisi pemerintah belum menjadi mitra oposisional pemerintah yang baik dalam sistem pemerintahan, kata pengamat politik Ray Rangkuti.
"Kawan-kawan di KMP belum punya fatsun mitra oposisional terhadap pemerintah. Jadi hanya yang penting berbeda, itu jelas bukan mitra oposisional namanya," kata Ray saat dihubungi di Jakarta, Ahad (7/2).
Menurut dia, mitra oposisional yang baik ialah memberikan dukungan apabila langkah yang diambil pemerintah sudah berada pada jalan yang benar dan mengkritik pemerintah apabila ada kebijakan yang dinilai tidak memihak pada rakyat.
Ray juga berpendapat bahwa tidak seharusnya banyak partai yang ikut mendukung pemerintah. Ia beranggapan postur partai koalisi pemerintah yang terlalu gemuk akan berbahaya pada pemerintahan itu sendiri.
Ray mengatakan pemerintah butuh kritik dari partai-partai oposisi dalam menjalankan pemerintahan. "Itu juga bahaya. Anda bisa lihat ada beberapa persoalan bangsa yang lewat tanpa kritik," ujar Ray.
Ia juga menyayangkan sikap partai-partai oposisi yang malah digunakan oleh elit partainya sendiri sebagai daya tawar kepada pemerintah. Ray berpendapat hal-hal seperti itulah yang membuat partai-partai Koalisi Merah Putih "rontok" dengan sendirinya.
Koalisi Merah Putih yang bersikap sebagai partai oposisi kini hanya menyisakan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera setelah Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Golkar menyatakan dukungannya pada pemerintah.