REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpudlian, sebutan bagi fans Liverpool, mengancam akan membuat gerakan yang lebih besar lagi setelah 'walkout' berjamaah saat pertandingan kontra Sunderland, Sabtu (6/2). Aksi tersebut dilakukan sebagai demonstrasi terhadap penolakan kenaikan harga tiket pertandingan.
"Ini baru menjadi awal untuk melakukan aksi yang lebih besar. Kami masih punya laga kontra Manchester City dan Chelsea di Anfield," kata juru bicara Spirit of Shankly, salah satu grup aksi walkout, Jay McKenna seperti dikutip Givemesport, Senin (8/2).
Jay mengatakan kalau harga tiket yang diberikan Fenway Sports Group (FSG) dan pemilik klub masih tinggi, Liverpudlian akan menjadikan pertandingan itu kesempatan untuk menunjukan gerakan aksi berkutnya.
"Bagi kami, ini adalah suara tegas. Ini baru awal. Walkout di Anfield belum pernah terjadi sebelumnya, saya tidak bisa memikirkan kesemaptan lain," tegas Jay.
Sebelumnya, walkout yang dilakukan Liverpudlian merupakan tindakan protes atas meroketnya harga tiket seharga 77 pound sterling (Rp 1,53 juta) di tribun utama baru. Harga tiket termurah pun meningkat menjadi 59 poundsterling (Rp. 1,172 juta) untuk musim depan.
Salah satu legenda Liverpool, Jamie Carragher juga terlihat dalam aksi walkout tersebut. Carragher terlihat meninggalkan Anfrield Stadium pad menit ke-77.
Sementara, masih belum ada respon dari FSG terkait demonstrasi tersebut. Meskipun, demonstrasi tersebut mengancam penerimaan Liverpool dari segi hak siar senilai 5,1 miliar poundsterling.