REPUBLIKA.CO.ID, KUTA, BALI -- Pecalang atau petugas keamanan adat khas Bali ikut mengamankan perayaan Imlek di Kuta, Kabupaten Badung, berkolaborasi dengan petugas keamanan setempat dan kepolisian.
"Kami sudah berkoordiansi dengan desa adat sejak beberapa hari lalu," kata Ketua II Pengurus Vihara Darmayana Kuta di Kabupaten Badung, Luwih Berata, Senin.
Sekitar empat orang petugas keamanan atau pecalang dari Banjar Temacun, Kuta, bekerja sama dengan aparat dari Kepolisian Sektor Kuta dan petugas keamanan vihara mengamankan jalannya ibadah warga Tionghoa.
Mereka bersama aparat kepolisian mengatur kelancaran lalu lintas di sekitar kawasan Jalan Blambangan dan Jalan Raya Kuta mengingat klenteng itu berada di tengah-tengan kawasan wisata padat Kuta.
Menurut dia, pengamanan yang dilakukan oleh petugas desa adat itu sudah merupakan tradisi yang terjalin ketika warga keturunan Tionghoa merayakan Imlek.
"Sudah sejak lama kami bekerja sama dengan aparat desa dan kepolisian. Ini juga merupakan bentuk toleransi," ucap Luwih.
Vihara Darmayana sendiri memiliki 150 kepala keluarga dari Denpasar, Nusa Dua, dan Kuta. Meski berada di tengah masyarakat Hindu di Bali, namun toleransi antarumat beragama bergitu harmoni ditunjukkan warga setempat.