Senin 08 Feb 2016 10:27 WIB

Menko Ajak ASEAN Pegang Saham Industri Pertahanan Indonesia

Red: Esthi Maharani
Rizal Ramli
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengajak negara-negara di Asia Tenggara memegang saham minoritas industri pertahanan Indonesia sehingga lebih memperkuat industri dalam negeri.

"Indonesia mengajak negara-negara ASEAN memegang saham industri pertahanan Indonesia. Karena kalau mengandalkan pajak dalam negeri maka industri pertahanan kita tumpul," katanya, Senin (8/2).

Rizal mencontohkan, industri pesawat Airbus ketika hanya dikuasai Prancis tidak laku. Namun ketika Airbus mengajak negara-negara Eropa, akhirnya bisa mengalahkan perusahaan Boeing.

Hal yang sama juga bisa terjadi pada industri pertahanan Indonesia jika berhasil mengajak ASEAN menanamkan sahamnya. "Diharapkan industri pertahanan Indonesia menjadi raksasa. Misalnya memegang 20 persen saham PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia," ujarnya.

Menurut Rizal, saat ini merupakan momentum industri maritim Indonesia menjadi jagoan di tingkat global. Kondisi itu, ujar dia, karena industri maritim padat Sumber Daya Manusia dan kecenderungannya saat ini berada di Indonesia.

"Pembangunan kapal laut tadinya dilakukan negara Eropa, pindah ke Jepang karena mahal lalu ke Korea Selatan dan sekarang pindah ke Indonesia dan Vietnam," katanya.

Rizal mengatakan, Indonesia beberapa waktu lalu berhasil mengekspor kapal perang ke beberapa negara dan itu menunjukkan industri pertahanan dalam negeri sudah maju. Namun, menurut dia, Indonesia masih kurang dalam hal branding dan marketing dalam memasarkan produk industri pertahanan dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement