REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, sebuah kapal patroli Korea Utara (Korut) menyeberang ke perairan Korsel pada Senin (8/2) pagi. Kapal patroli itu mundur setelah angkatan laut Korsel melepaskan tembakan peringatan.
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea, yaitu sehari setelah Korut menembakkan roket jarak jauh yang membawa satelit ke ruang angkasa. "Kapal patroli melintasi Garis Batas Utara, di Laut Kuning di sebelah barat semenanjung, pukul 06.55 di dekat pulau Socheongdo,’’ kata pejabat itu.
(Baca: Abaikan Peringatan, Kapal Patroli Korut Luncurkan Roket).
Kantor berita Korsel Yonhap mengatakan, kapal patroli Korut melintas meskipun mendapatkan peringatan komunikasi dari angkatan laut Korsel. Kapal patroli Korut baru mundur setelah lima tembakan peringatan ditembakkan oleh angkatan laut Korsel, kembali melintasi Garis Batas Utara di sekitar 07.15 pagi waktu setempat.
Korut menolak untuk mengakui apa yang disebut Garis Batas Utara yang dibuat pada akhir Perang Korea 1950-53. Korut sering menantangnya dengan gangguan kapal, dan baru-baru ini dengan menembakkan artileri di dekatnya atau melintasi garis tersebut.