REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan kemerdekaan pers harus diiringi dengan etika dan sopan santun.
"Tentu saja kemerdekaan pers itu adalah kemerdekaan pers untuk bisa membuat bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera, jadi kemerdekaan pers tentu saja harus diiringi dengan etika dan sopan santun," kata Puan di sela-sela kunjungannya untuk memperingati Hari Pers Nasional, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (8/2).
Menurut Puan, sebagai salah satu pilar demokrasi, pers pun harus bergerak sesuai aturan, etika, dan sopan santun. Pers, lanjutnya, bersama-sama rakyat harus bisa membangun bangsa lebih sejahtera.
"Kalau di tempat saya (Kemenko PMK) dengan cara revolusi mental bahwa bukan hanya isinya yang diperkuat, namun juga diperkuat SDM seluruh awak media pers. Tentu saja harus dibekali dan diperkuat sehingga bisa berkompetisi bukan hanya di Indonesia tetapi juga dengan pers-pers di negara lain.
Hari Pers Nasional 2016 diselenggarakan di Mataram mulai 5-10 Februari.Rangkaian diskusi dan pameran tentang pers diadakan di beberapa titik di kota tersebut.
Presiden Joko Widodo direncanakan akan hadir di puncak acara Hari Pers Nasional pada 9 Januari.