REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Seorang pria bernama Jason Ronald Douglas (36 tahun) masih remaja ketika menghilang 16 tahun lalu. Keluarganya tidak tahu apakah ia sudah mati atau masih hidup namun itu tidak menghentikan mereka untuk terus mencari Jason.
Pekan lalu, usaha mereka melacak keberadaan Jason akhirnya terbayar ketika mengetahui Jason menjalani hidup dengan keras di West Midlands, Inggris. Keluarga kini mempersiapkan kepulangan Jason ke Brisbane setelah hampir dua dekade terpisah.
"Tidak ada yang tahu di mana dia (Jason). Tak ada yang tahu apa-apa, itu adalah neraka untuk semua anggota keluarga," ujar sepupu Jason, Lisa Andrews kepada news.com.au
Sebelum hilang, Jason terkahir kali diketahui berada di Milton Keynes, Inggris pada 2000. Ia tinggal dengan seorang paman yang sudah seperti ayah kedua baginya ketika tragedi terjadi.
"Mereka keluar bermain bola dan ayah saya (paman Jason) meninggal karena serangan jantung di lapangan pada usia 38 tahun)," katanya.
Jason, yang saat itu berusia 19 tahun menyaksikan dan mencoba untuk menyelamatkan pamannya tersebut. Ia pun pergi ke rumah sakit. Lisa menjelaskan, Jason tinggal dengan teman-temannya sebelum diusir keluar dan menjadi tuna wisma.
"Kami kehilangan kontak dengannya langsung karena ia tidak memiliki nomor (telepon seluler)," katanya.
Adik Jason, Sally, ibunya da keluarga termasuk Lisa telah menghabiskan 16 tahun terakhir untuk melacak keberadaan Jason. Mereka menghubungi kepolisian Inggris namun sulit karena mereka tidak tinggal di sana. Mereka kemudian meminta bantuan Deprtemen Luar Negeri dan perdagangan, polisi federal, Layanan Abrigin, selebaran dan pemberitahuan melalui media sosial pun dikerahkan untuk menemukan Jason. Pencarian berakhir ketika polisi Inggris menghubungi keluarga Jason setelah menangkapnya.
"Mereka mengatakan (Jason) telah ditangkap (karena kejahatan kecil untuk mendapatkan makanan) di West Midlands Oktober 2014," ujar Lisa.
Jason kini tinggal di tempat temannya sambil menunggu dokumentasi untuk kembali pulang ke Australia.