Selasa 09 Feb 2016 04:33 WIB

Jakarta dan Enam Kota Besar Dunia Ini Terancam Tenggelam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino.
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino.

REPUBLIKA.CO.ID, OREGON -- Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change, mencatat dampak pemanasan global secara keseluruhan akan terjadi pada 2100. Hal itu ditandai dengan meningkatnya suhu bumi dan naiknya permukaan air laut.

Dengan kenaikan suhu bumi dua derajat Celcius saja, 20 persen populasi dunia harus bermigrasi menjauhi garis pantai. Hal ini karena naiknya permukaan laut akibat es yang mencair di daerah kutub.

"Kota termasuk New York, London, Rio de Janeiro, Kairo, Kalkuta, Jakarta, dan Shanghai semua akan tenggelam," dilansir dari the Guardian, Senin (8/2).

Dalam jurnal Nature Climate Change tersebut dikatakan, kenaikan dua derajat Celcius akan mengakibatkan permukaan laut naik 25 meter, selama 2000 tahun atau lebih dan tetap setidaknya 10 ribu tahun. Ini dua kali lebih lama dari sejarah manusia.

Peneliti dari Oregon State University AS Peter Clark mengatakan, perubahan iklim ini akan memakan waktu yang cukup lama. Setelah es mencair, sebagian besar karbon akan berada di udara, dari pembakaran fosil akan tinggal di sana selama ribuan tahun.

"Orang-orang perlu paham bahwa dampak perubahan iklim ini tidak akan segera hilang, setidaknya dibutuhkan ribuan generasi," katanya.

Jika pemakaian bahan bakar fosil tidak segera dibatasi, kenaikan permukaan laut akan lebih meningkat dan akibatnya benar-benar mengubah peta dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement