REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat akan membantu Korea Selatan mengerahkan sistem pertahanan rudal canggih sesegera mungkin. Hal tersebut diungkapkan pejabat Pentagon untuk mengimbangi ancaman dari Korea Utara.
Korea Utara menempatkan satelit atau beberapa perangkat ruang lain ke orbit pada peluncuran roket jarak jauh yang dikabarkan dilakukan Ahad nanti. Namun para pejabat di Pyongyang bersikeras menyatakan tes adalah bagian dari program ruang angkasa damai negara itu.
Sementara para pejabat Amerika dan Korea Selatan mengatakan akan segera memulai negosiasi resmi atas penggelaran Terminal High Altitude Area Defence System (THAAD) dekat perbatasan dengan Korea Utara.
"Kami ingin melihat langkah ini secepat mungkin," ujar juru bicara Pentagon Peter Cook dlansir BBC News, Senin (8/2).
Seorang pejabat pertahanan mengatakan, sistem bisa berada di posisi dalam waktu dua pekan. "Kami mulai konsultasi sekarang dan pada hari-hari saat ini dengan Korea Selatan, kami berharap ini akan bergerak dengan cepat," katanya.
Peluncuran roket Korea Utara telah direndahkan oleh AS dan sekutunya. Mereka menyepelekan Korut untuk mengembangkan rudal balistik antar benua yang mampu menyerang daratan Amerika.
Rudal THAAD dilaporkan bisa sangat menyebar dan bekerja dengan menembakkan rudal anti balistik terhadap rudal musuh, baik di dalam atau di luar atmosfer bumi. Setiap penyebaran mungkin akan sangat ditentang oleh Cina yang dikenal gelisah dengan peralatan anti rudal yang begitu dekat dengan perbatasannya.
Cook menegaskan, sistem tersebut tidak dimaksudkan untuk mengancam Cina dan akan berfokus sepenuhnya pada Korea Utara.