Selasa 09 Feb 2016 07:52 WIB

Dinsos: Masih Ada Mantan Gafatar Asal Jabar

Eks Gafatar memeriksakan kesehatan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar, Kota Cimahi, Kota Bandung, Rabu (3/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Eks Gafatar memeriksakan kesehatan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar, Kota Cimahi, Kota Bandung, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyampaikan masih ada mantan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jabar yang dievakuasi dari Kalimantan Barat. Mereka harus dijemput dari Jakarta.

"Selasa kami akan jemput mereka di Jakarta," kata Kepala Dinsos Jabar Arifin Kertasaputra di tempat penampungan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Dinsos Jabar di Kota Cimahi, Senin (8/2).

Ia menuturkan mantan Gafatar yang harus dijemput itu berdasarkan informasi dari pemerintah pusat berjumlah 464 orang. Penjemputan mantan Gafatar itu merupakan gelombang ke-empat yang sebelumnya gelombang pertama sebanyak 195 orang dan gelombang kedua dan ketiga 301 orang.

"Untuk gelombang ke-empat nanti masih ada sekitar 464 orang yang mengaku berasal dari Jawa Barat," katanya.

Ia mengatakan seluruh mantan Gafatar yang akan dijemput itu seperti penjemputan sebelumnya akan ditampung di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Dinsos Jabar di Kota Cimahi. Selanjutnya, kata Arifin, akan didata identitas diri dan diberi pembinaan sebelum dikembalikan ke kota/kabupaten daerah asalnya.

"Besok akan kami lakukan kembali pendataannya disini," katanya.

Ia menambahkan sebelumnya Dinsos Jabar telah menyerahkan seluruh mantan Gafatar gelombang 1, 2 dan 3 ke masing-masing pemerintah kota/kabupaten.

Pihaknya mengaku sempat kebingungan ketika melakukan pendataan karena banyak mantan Gafatar menyebutkan daerah asalnya berubah-ubah.

"Sebagian ada yang pernyataannya berubah-ubah, ada yang mengaku dari Sumedang dan Kabupaten Bandung, saat diperiksa kembali berubah lagi," katanya. Meskipun pengakuannya selalu berubah, kata Arifin, pihaknya tetap akan menyerahkannya dulu ke pemerintah daerah tempat awal mereka berangkat ke Kalimantan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement