REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anies Baswedan mengatakan pers harus menjadi pendorong terciptanya optimisme di dalam masyarakat. Sehingga pers harus mampu memberikan informasi kepada publik secara utuh dan objektif.
"Memberikan harapan bukan memangkas harapan," katanya di Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/2).
Hal itu dikatakannya disela-sela acara puncak penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2016 di Lombok Tengah, NTB. Dia mengatakan, untuk menyajikan berita yang utuh dan objektif, faktor akurasi harus menjadi tumpuan utama informasi yang disajikan kepada publik.
Menurut dia, selama ini faktor kecepatan menjadi pendorong utama pers menyajikan berita kepada masyarakat namun menomorduakan akurasi. "Saya menilai pers harus kembalikan akurasi dan kredibilitas," ujarnya.
Dia mencontohkan ketika peristiwa kerusuhan di Tolikara, Papua, beberapa bulan lalu, dalam hitungan menit sudah menjadi berita. Namun, menurut dia, media televisi menahan berita tersebut sebelum ada informasi yang akurat dan kredibel.
"(Pemberitaan media) jangan mengejar sensasi namun mari amankan informasi secara akurat," katanya. Berdasarkan pantauan Antara, beberapa pejabat publik sudah hadir di lokasi peringatan HPN 2016 antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Mendikbud Anies Baswedan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Ketua Umum DPP Partai Nasdem.