REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penanganan banjir di Jakarta sudah berlangsung lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ia menyebut adanya kemungkinan sabotase jika Ibu Kota kembali mengalami banjir.
Gubernur yang kerap dipanggil Ahok ini menyatakan adanya permainan oknum kalau banjir kembali datang. Sebab, kasus yang ia duga munculnya oknum-oknum yang senang jika banjir terjadi pernah ia rasakan. Kala itu, ia diminta mengeluarkan status Jakarta siaga banjir.
"Saya enggak tahu ini sabotase atau mainan Pak Ogah (oknum yang ambil untung jika Jakarta banjir). Kayak tahun lalu pas Jakarta banjir, langsung minta saya keluarkan Jakarta siaga banjir, enggak mau saya," ujarnya ketika memberikan kata sambutan pada peresmian Taman Jagakarsa di Jakarta Selatan, Selasa (9/2) pagi.
Ahok mengaku sempat memperoleh tekanan supaya menyatakan status siaga darurat akibat lingkungan Istana telah terendam. Ahok menjelaskan, jika status siaga darurat tersebut dikeluarkannya, pemerintah pusat akan menggelontorkan dana hingga sebesar Rp 50 miliar.
"Biarinlah Pak Jokowi enggak ada di istana ini, lagi ke luar negeri. Biarin saja banyak yang enggak senang sama saya. Saya juga enggak senang sama mereka," ucapnya.
Selain itu, ia menyebutkan, ada pihak yang mengatakan jika DKI Jakarta diprediksi akan terendam ketika perayaan hari raya Imlek. Namun, pada Imlek kali ini, Ibu Kota tetap bebas dari banjir. Meski begitu, DKI Jakarta tetap diprediksi banjir pada pekan kedua dan keempat Februari tahun ini. Namun, Ahok mengatakan, bawahannya sudah mampu bekerja baik mengatasi potensi banjir tahun ini.
"Ini orang-orang kurang senang kalau Jakarta enggak banjir. Kayaknya enggak pantas kalau Jakarta enggak banjir. Ini aneh banget, iri amat sama Jakarta kalau enggak banjir," ujarnya menjelaskan.