Selasa 09 Feb 2016 16:39 WIB

Bahas Kemitraan Trans Pasifik, Wapres Kumpulkan Menteri

Red: M Akbar
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan lembaga terkait untuk membicarakan tentang persiapan Indonesia masuk dalam Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pasific Partnership/TPP).

"Tadi bicarakan tentang teknis perencanaan, strategi perundingan dan juga perekonomian secara umum," Menteri Perdagangan Thomas Lembong di kantor Wapres di Jakarta, Selasa (9/2).

Dalam pertemuan tersebut hadir Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Saleh Husein, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.

Selain itu juga dibicarakan tentang kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Untuk kesepakatan ini tim dari Kementerian Perdagangan sudah duduk beberapa kali dengan tim perundingan dari Uni Eropa.

"Presiden dalam sidang kabinet tahun lalu memutuskan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa harus tuntas dalam dua tahun. Harapan kami tahap pertama bisa segera tuntas," ujar Mendag.

Dia mengatakan, karena ditargetkan tuntas dalam dua tahun yaitu pada 2017, maka kesepakatan dagang Uni Eropa menjadi fokus utama pemerintah saat ini.

"Di samping itu, kami harapkan beberapa trade agreement yang lebih kecil tapi juga kami lihat potensinya sangat baik kesannya bilateral dengan Australia," katanya.

Australia yang merupakan negara tetangga memiliki daya beli tinggi, kaya modal, serta erat hubungan sosial dengan Indonesia melalui studi seharusnya bisa lebih banyak investasi ke Indonesia

"Jadi pada tahun ini mungkin itu bisa jadi suatu prioritas, Australia, ada satu juga dengan empat negara Eropa yang non-Uni Eropa," tambah dia.

Untuk TPP, menurut Thomas, Menko Perekonomian sedang menyiapkan surat keputusan untuk membentuk tim kajian untuk menghitung biaya dari kesepakatan tersebut.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement