REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Kajian Ilmiah Asosiasi Psikologi Islam Aliah B.P Hasan mengatakan seorang homoseksual bukan sebuah proses natural.
Aliah menjelaskan pada 1993, Dean Hamer meneliti 40 pasang kakak beradik homoseksual. Ia menjelaskan gen gay dulu diyakini berasal dari kromosom Xq28 yang diturunkan dari ibu ke anak laki-laki.
"Penelitian di Barat tidak sepenuhnya menyatakan I born gay," katanya, Selasa (9/2).
George Ebers dan George Rice dari University of Western Ontario Canada mereplikasi ulang penelitian Dean Hamer dengan jumlah responden yang lebih besar. Rice memeriksa 52 pasang saudara homoseksual untuk melihat keberadaan empat penanda di daerah kromosom.
Hasilnya menunjukkan, saudara kembar itu tak memperlihatkan kesamaan penanda di kromosom Xq28, yang sebelumnya dirilis oleh Dean Hamer, kecuali secara kebetulan.
Hasil penelitian, Ebers dan Rice ini kemudian didukung oleh penelitian Alan Sanders dari Universitas Chicago. Penelitian Sander yang tak dipublikasikan ini juga tidak mendukung adanya kaitan gen Xq28 yang dikatakan mendasari homoseksualitas pria.
Paling tidak, tambah Aliah, terdapat delapan penelitian sejenis yang menggunakan kembar identik (identical twins studies) di Amerika Serikat, Australia and Skandinavia selama dua dekade terakhir yang membuktikan bahwa homoseksualitas tidak diturunkan melalui gen orang tua kepada anaknya.
"Delapan kali penelitian ini direplikasi tidak menunjukan adanya kromosom Xq28 itu," katanya.
Baca juga, Ada Pihak Asing di Balik Homoseksual di Indonesia.
Aliah mengatakan dalam perpektif antropologis dan sosiologis homoseksual dapat terjadi di lingkungan dengan stress yang tinggi. Beberapa perbandingan seperti jumlah homoseksual di kota dibandingkan desa, di lingkungan yang liberal dibandingkan konservatif.
"Penelitian ilmiah American Psychiatric Association (APA) menunjukkan bahwa orientasi seksual bersifat cair atau dapat berubah," tambahnya.