REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seorang anak kelas lima sekolah dasar (SD) tenggelam terseret arus Sungai Bengawan Solo, di Kampung Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (9/2).
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, menyebutkan, bahwa korban anak kelas lima SD tersebut, yakni Eko Bangun Setyawan (10) diduga terpeleset di lokasi kejadian saat hendak mencuci kakinya di pinggir Bengawan Solo, sekitar pukul 17.30 WIB.
Peristiwa tersebut berawal dari korban bersama dua temannya, Rendi dan Fikri pergi memancing sejak Selasa sore. Namun, ketiga anak itu, hendak pulang saat kondisi turun hujan.
Ketiga anak tersebut kemudian mencuci kakinya di pinggir sungai, tetapi mereka diduga terpeleset jatuh terbawa arus air Bengawan Solo. Namun, kedua teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan memegang batang bambu, sedangkan Eko hingga sekarang belum ditemukan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto, saat dikonfirmasi kejadian tersebut membenarkan. Pihaknya setelah mendapat laporan kemudian menyiagakan satu perahu karet dan Tim SAR untuk pencarian korban.
"Kami dalam pencarian korban terpaksa dihentikan hingga Selasa, pada pukul 21.00 WIB, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Kami akan melanjutkan pada Rabu (10/2) sekitar pukul 07.00 WIB," katanya.
Menurut dia, pihaknya dalam pencarian telah melakukan koordinasi dengan sejumlah relawan untuk membagi empat kelompok antara lain di Pos Urban Forest, Beton, Ngepung solo dan Gadingan Sukoharjo.
"Kami mencari korban dengan cara penyisiran sungai dari lokasi kejadian menuju ke bawah sepanjang Bengawan," katanya.