REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Ratusan rumah di beberapa desa Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hampir sepekan terakhir ini masih terendam banjir meski ketinggian air mulai menyusut.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko di Pekalongan, Rabu (10/2), mengaku jika hingga saat ini, banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Tirto, antara lain Desa Karangjompo, Tegaldowo, Mulyorejo, dan Jeruksari.
"Banjir yang merendam rumah warga desa itu, selain curah hujan yang masih relatif tinggi juga karena wilayah itu berada di sekitar pesisir sehingga air rob juga ikut menggenangi lokasi," katanya.
Menurut dia, sebenarnya warga yang berada di beberapa desa tersebut sudah terbiasa dengan banjir karena saat kondisi normal air rob selalu merendam pemukiman.
"Warga sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu (banjir, red-). Hanya saja, kini warga sedikit terganggu aktivitasnya karena mereka bekerja sebagai buruh batik," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah belum berencana memberikan bantuan logistik pada korban banjir tersebut karena kondisinya belum sampai mengkhawatirkan.
"Jika pun ada permintaan pengajuan bantuan dari warga, kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya," katanya.
Kepala Urusan Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Desa Tegaldowo, Kuntari mengatakan hingga saat ini, jumlah rumah yang masih terendan banjir sekitar 400 unit.
"Hampir sepekan terakhir ini, genangan air dengan ketinggian 30-40 sentimeter kini masih merendam permukiman. Banjir ini tentunya mengganggu aktivitas perekonomian warga karena bekerja sebagai buruh batik," katanya.