Rabu 10 Feb 2016 15:24 WIB

Darmawan Bantah Adanya Motif Bisnis di Balik Kematian Mirna

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Ayah Mirna Salihin, Darmawan Salihin kembali mendatangi Reskrimum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan ulang, Senin (1/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ayah Mirna Salihin, Darmawan Salihin kembali mendatangi Reskrimum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan ulang, Senin (1/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edi Darmawan mengelak adanya motif bisnis di balik kematian putrinya, Wayan Mirna Salihin (27 tahun). Menurut dia, dugaan tersebut sudah terlalu jauh dari kasus sianida.

"Wah kejauhan, enggak ada kaitannya (dengan bisnis)," ujar Darmawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/2).

Menurutnya, usahanya tidak ada kaitan dengan Mirna dan Jessica Kumala. Bahkan, kembali Dermawan tegaskan untuk melihat Jessica saja baru pertama kali. "Om kerja apa, dengan Mirna dan Jessica enggak ada kaitannya," kata dia.

Sebelumnya, Darmawan mengatakan bahwa dia telah memberikan satu buah perusahaan untuk Mirna. Namun, belum sempat Mirna mengendalikan perusahaan tersebut, anaknya sudah lebih dulu meninggal dunia.

Saat ditanyakan perihal jabatan anaknya sebagai chief, Darmawan membenarkan. "Dari dulu juga sudah menjabat, tapi kan ngajarin kerjanya baru pas pulang dari Australia dan nikah," ujar Darmawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement