Rabu 10 Feb 2016 19:47 WIB

Seratusan KK Mengungsi Akibat Banjir di Solok Selatan

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang warga berada di atap rumahnya saat  banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2).   (Antara/Iggoy el Fitra)
Seorang warga berada di atap rumahnya saat banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2). (Antara/Iggoy el Fitra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) mengungkapkan, lebih dari 100 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir yang melanda daerah tersebut.

"Yang mengungsi, kan kalau kami ada nagari, kira-kira 100-an KK," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, Zulkarnaini saat dihubungi Republika, Rabu (10/2).

Ia menjelaskan, Dinas Sosial bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menyiapkan 100 tenda pengungsian. Sayangnya, ia mengatakan, banyak warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga harta benda.

"Di satu daerah mereka rawan, kalau hari hujan, mereka mengungsi, karena air mengarah ke pemukiman mereka," ujarnya.

Zulkarnaini berujar, Dinsos sudah membangun tiga titik dapur umum. Namun, ia mengakui, tidak semua warga dapat langsung terlayani. Kericuhan salah satunya terjadi di daerah Muara Labuh. "Kalau tadi, ada yang hampir datang 1.000-an, tentu tak terlayani semua," lanjutnya.

Zulkarnaini tidak menampik jika Dinas Sosial kewalahan dalam menyiapkan sejumlah kebutuhan masyarakat. Sehingga, ia mempersilahkan jika ada warga yang ingin memasak sendiri bisa datang atau mengambil peralatan di Dinsos. "Kalau ada juga mau masak, mau buka dapur umum, boleh, material di kami. Bisa mengambil ke Dinsos," tuturnya.

Dikatakannya, sebanyak 2,5 ton beras telah diberikan oleh provinsi pada Selasa (9/2) lalu. Selain itu, stok beras di gudang Pemerintah Kabupaten Solok Selatan juga digelontorkan untuk bantuan logistik di beberapa titik. "Kami baru dapat 2,5 ton untuk kebutuhan dapur umum, jelas tak cukup," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini para warga masih membutuhkan sejumlah bantuan seperti beras, makanan, selimut, tikar, kain sarung dan lain-lain. Selain itu, ia berharap, pascabencana pemerintah dapat memberikan bantuan sejumlah material rumah untuk memberbaiki bangunan-bangunan yang mengalami rusak.

"Kalau yang rusak berat banyak, tadi ada informasi di Ombuk Kubu, daerah paling ujung Solok Selatan, diperkirakan ada 30 yang berdampak rusak selebihnya terendam sampai atapnya," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement