REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari segala bentuk konflik ataupun kecurangan yang berpotensi terjadi pada Pilkada serentak.
Wali Kota Cimahi Atty Suharti menuturkan, segala bentuk konflik yang berpotensi terjadi bisa dihindari dengan kerja sama antarlapisan masyarakat. Seperti, pihak kepolisian, ormas, kodim, dan pejabat pemerintahan dari tingkat kelurahan sampai kecamatan serta warga.
"Masyarakat harus cerdas sehingga tidak terpengaruh dengan bentuk kecurangan apapun seperti beli suara dan sebagainya," ujarnya, usai menghadiri sosialisasi Pilkada Serentak Kota Cimahi, Rabu (10/2).
Agenda yang digelar Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi ini pun turut menghadirkan Kapolres Cimahi Ade Ary Syam Indradi sebagai salah satu pengisi materi, dan juga sejumlah ormas.
Atty menambahkan, sosialisasi tersebut memang harus diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menghadapi Pilkada Serentak yang akan digelar pada 15 Februari 2017. "Ini dilakukan supaya masyarakat berpartisipasi aktif di Pilkada nanti," katanya.
Selama ini, Atty mengklaim sudah melakukan sosialisasi pilkada hingga ke tingkat kelurahan dan SMA. Sosialisasi ini aktif dilakukan oleh seluruh SKPD, termasuk Kantor Kesbang Cimahi yang saat ini digelar.
"Masyarakat sudah cerdas. Jangan sampai juga mereka terbawa arus negatif. Saya juga mengajak media ini memberika pemahaman kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjut Atty, Pemerintah Kota Cimahi juga menyisihkan anggaran untuk keperluan Pilkada Serentak di Kota Cimahi tahun depan. Namun, ia tidak menyebutkan besaran angkanya.