REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menyatakan 38 orang yang rumahnya terkena dampak bencana longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Cipatat telah diungsikan untuk mengindari longsor susulan.
"Para korban yang berjumlah 38 jiwa sudah diungsikan sementara," kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Ronny Rudiana, kepada wartawan, Rabu.
Ia menuturkan warga diungsikan ke rumah tetangga dan saudara yang lebih aman dari ancaman bahaya longsor di Kampung Tagogmunding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat.
Mereka yang mengungsi, kata Ronny, karena rumahnya ambruk, kondisinya retak-retak serta terancam ambruk jika terjadi longsor maupun pergerakan tanah.
"Kami mengimbau warga lainnya yang di sana untuk lebih waspada dan mengungsi ke tempat aman karena bisa terjadi longsor susulan," katanya.
Ia mengatakan bencana pergeseran tanah kemudian longsor itu terjadi, Selasa (9/2) menyebabkan dua rumah warga rusak, dan lima rumah lainnya retak dan terancam roboh.
Peristiwa itu, kata Ronny, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi yang belum dapat dihitung besarannya.
"Tidak ada korban, karena sejak siang hujan mengguyur Citatah, dan warga sudah merasakan gejala bahwa rumah akan tergerus longsor, sehingga bisa menyelamatkan diri," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati rumah yang berada di kawasan longsor.
Selain itu, masyarakat diminta untuk mengaktifkan kembali ronda malam agar dapat mengetahui dengan cepat ketika ada ancaman atau kejadian bencana alam.
"Efektifkan kembali ronda malam, agar ketika terjadi bahaya bisa segera diantisipasi," katanya.