Kamis 11 Feb 2016 06:16 WIB

ICMI: LGBT Penyakit, Harus Diobati

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Jimly Asshiddiqie
Foto: RMV
Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) belakangan ramai diperbincangkan. Penanganan mereka menjadi salah satu fokus utama yang dipikirkan.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, mengatakan kalau keberadaan LGBT memang sudah ada sejak jaman Nabi Adam AS. Menurut Jimly, LGBT merupakan sebuah penyakit dan langkah paling tepat untuk menghadapinya adalah dengan mengobatinya. "Ini penyakit, dan memang harus diobati," kata Jimly.

Ia berpendapat, harus ada agenda yang secara khusus memikirkan dan mempersiapkan langkah-langkah tepat dalam mengobati penyakit LGBT tersebut. Langkah tepat harus dipikirkan mengingat LGBT memiliki empat jenis persoalan yang terkandung di dalamnya.

Jimly merasa harus ada penelitian secara ilmiah yang dilakukan lebih mendalam untuk mengetahui pasti sikap dan penanganan yang tepat terhadap LGBT. Ia berharap tokoh-tokoh intelektual tidak sekadar menggembar-gemborkan sikap, namun tanpa melakukan penelitian secara ilmiah terhadap masalah itu.

Meski begitu, Jimly menilai para pelaku LGBT tidak boleh diperlakukan seolah bukan manusia, apalagi seperti binatang. Ia berharap masyarakat tetap dapat bersikap baik dalam menghadapi para pelaku LGBT, termasuk tidak menghalangi mereka menjalani kehidupan seperti warga negara yang lain.

Baca juga, Ada Pihak Asing di Balik Homoseksual di Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement