Kamis 11 Feb 2016 07:10 WIB

Rekomendasi Amdal Pembangunan Pasar Pelita Sukabumi Segera Turun

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu sudut pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Salah satu sudut pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proses pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi masih menunggu rekomendasi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Informasinya, rekomendasi tersebut segera turun dan pembangunan pasar bisa segera dimulai.

"Rekomendasi Amdal dilakukan Komisi Penilai Amdal, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Sukabumi Adil Budiman kepada Republika.co.id, Rabu (10/2).

Proses pembahasan mengenai amdal Pasar Pelita Sukabumi tersebut sudah selesai dilakukan dan segera keluar rekomendasi. Tahapan selanjutnya terang Adil yakni pemberian izin amdal yang dilakukan KLH Sukabumi berdasarkan rekomendasi dari BPLHD Jabar. Intinya, pengeluaran izin tetap berada di Pemkot Sukabumi.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, proses pembangunan pasar akan segera dimulai menyusul rampungnya rekomendasi amdal dari BPLHD provinsi. Sebelumnya, Wali Kota Sukabumi dan pengembang telah melakukan ekspose di BPLHD Jabar pada pekan lalu.

Sebelumnya, proses pembangunan Pasar Pelita rencananya akan dimulai dengan acara peletakan batu pertama pada 27 Januari 2016 lalu. Namun, karena dokumen Amdal belum keluar maka proses tersebut ditunda.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperidag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna menerangkan, proses pembangunan belum bisa dilakukan tanpa dokumen amdal tersebut. Harapannya, proses penyelesaian dokumen amdal bisa selesai sesuai dengan jadwal.

Rencanaya sambung Ayep, pembangunan Pasar Pelita dibangun dengan dua opsi. Pertama, sebanyak enam lantai yang akan memakan biata Rp 360 miliar. Kedua, sembilan lantai dengan ditambah sarana hotel dan bioskop yang akan menelan biaya Rp 390 miliar.

Di mana, pembangunan pasar ini melibatkan investor atau pihak ketiga yakni PT Anugerah Kencana Abadi. Sistem kerja sama yang diterapkan yakni Build Operate Transfer (BOT).n riga

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement