REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Seorang peneliti mengatakan sekitar 500 ribu muslim Cham menjadi korban genosida yang dilakukan tentara Khmer Merah, saat terjadi gerakan revolusi di Kamboja pada tahun 1970an.
Peneliti Cham Muslim, Ysa Osman menyampaikan hal tersebut dalam sidang pengadilan aksi genosida Khmer Merah yang digelar Rabu (10/2) kemarin. Menurutnya pembantaian tersebut ikut berperan menghilangkan jejak sejarah muslim Cham hingga kini di kawasan Asia dan dunia.
Ysa Osman yang bertugas sebagai saksi ahli di pengadilan tersebut mengatakan dirinya menyaksikan sendiri bagaimana pembunuhan massal tersebut terjadi pada keluarga, tetangga dan orang orang yang dikenalnya saat itu.
"Tidak ada lagi mereka yang berpendidikan, setelah dibasmi. Tidak ada guru agama, anak-anak Cham banyak yang menjadi buta huruf hingga kini," kata Osman dilansir dari Anadolu Agency.