REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ratusan warga Kampung Ngepung, RT 02, RW 10, Kecamatan Pasir Kliwin, mulai mengevakuasi barang milik mereka. Soalnya, air mulai memasuki rumah warga di kampung yang berada di aliran Sungai Bengawan Solo ini.
Warga yang dibantu petugas dari petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membantu proses evakuasi. Mereka menggunakan becak dan gerobak untuk mengangkut barang warga.
"Kita evakuasi dulu karena memang sudah sejak tadi sekitar jam 11 air mulai masuk ke kampung. Permukaan air terus semakin tinggi," ujar seorang warga. Selain kawasan Ngepung, kawasan Gulon RT 03, RW 21, Pucangsawit, Kecamatan Jebres, juga terendam air. Ketinggian air mencapai mata kaki.
(Baca Juga: Bengawan Solo Siaga Kuning)
Banjir yang terjadi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mengakibatkan kepanikan sejumlah pengguna jalan. Sejumlah pengendara kendaraan bermotor nekat menerobos jalan, tapi justru berakhir mogok di tengah jalan. Sementara, pengendara lainnya bingung mencari jalur alternatif.
"Saya tak menyangka terjadi banjir separah ini. Saya jadi bingung mau lewat jalur mana, semua kondisi jalan tenggelam," kata Sumaryono (43), warga Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo.
Untuk sementara, jalur Sukoharjo mulai dari Bulakrejo hingga kantor kejaksaan negeri ditutup untuk kendaraan kecil dan motor. Yang bisa lewat hanya kendaraan berat, seperti bus dan truk. Sedangkan, kendaraan lain dialihkan ke jalur alternatif yang masih bisa dilewati dengan aman.
Sejumlah warga ikut turun ke jalan membantu mengarahkan para pengguna jalan untuk menghindari daerah banjir. Tim SAR Sukoharjo bersama BPBD bersiaga di sejumlah titik banjir untuk melakukan pertolongan jika dibutuhkan warga.