REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana melakukan revisi daftar negatif investasi (DNI) khususnya terkait industri perfilman tanah air. Dengan revisi tersebut, kehadiran investasi asing akan berjalan mulus.

Adanya investasi asing disatu sisi dianggap sebagai kesempatan bagi film lokal untuk berkembang, namun di sisi lain ditakutkan menjadi bumerang, karena rumah produksi luar dapat memproduksi film mereka sendiri di Indonesia. Sehingga dikawatirkan para aktor Indonesia akan kalah saing dengan aktor luar negeri.

Namun hal ini dibantah oleh Lukman Sardi selaku Ketua Rumah Aktor Indonesia. Menurutnya dengan hadirnya kehadiran investor asing bukanlah satu halmyang harus dikhawatirkan.

“Adanya investor asing untuk industri film Indonesia buat para aktor bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan, karena dengan begitu para aktor akan punya adrenalin tinggi untuk meningkatkan kapasitas diri," ujar Lukman Sardi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/2).

Hal tersebut dikatakan Lukman justru membuka peluang para aktor untuk bersaing di dunia internasional.

Adanya persaingan untuk para aktor di dunia internasional juga akan memberikan kontribusi dan keuntungan bagi para aktor Indonesia sendiri. Jika seorang aktor asal Indonesia mampu bersaing secara baik dan sukses dalam industri film yang dilakukan oleh pihak asing, hal itu akan memperkenalkan Indonesia di industri perfilman dunia.

"Dan Indonesia akan semakin memiliki nama dalam perfilman dunia," ujar Lukman.