REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Lembaga ulama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, minta pemerintah daerah mampu memberdayakan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara setelah mereka pulang kembali ke kampung halamannya.
Anggota Majelsi Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekalongan, Masduqi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa solusi terbaik bagi mantan anggota Gafatar adalah diberdayakan untuk mengelola lahan perhutani.
"Kepergian para mantan anggota Gafatar ke Kalimantan, antara lain untuk bertransmigrasi dan bercocok tanam. Oleh karena, kami minta pemkot bisa memberdayakan mereka dengan bertani," katanya.
Selain itu, kata dia, MUI juga akan menginstruksikan para tokoh agama bisa membina para mantan anggota Gafatar agar mereka tak lagi mengikuti aliran yang tidak jelas.
"Kami berpendapat seharusnya pemerintah mulai memperbaiki sistem transmigrasi dengan memperketat adminsitrasi yang diajukan warga dan menindak tegas para pemimpin gerakan yang menyesatkan," katanya.
Ketua FKUB Kota Pekalongan, Ahmad Marzuqi mengatakan pemerintah daerah harus bisa memberikan perhatian pada mantan anggota Gafatar karena mereka juga mempunyai keluarga yang membutuhkan biaya hidup.
"Para mantan anggota Gafatar yang sudah dipulangkan dari Kalimantan menuju ke kampung halamannya ini mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Oleh karena, kami minta pemerintah bisa memperhatikan mereka agar bisa kembali hidup layak dan tidak terjebak pada aliran sesat," katanya.